Isuzu Panther |
JAKARTA (DP) – Kejayaan Isuzu di pasar mobil penumpang tidak lepas dari sepak terjang Isuzu Panther. MPV diesel yang meluncur pertama kali pada tahun 1991 ini bahkan sudah menelurkan 4 generasi, dengan versi facelifted terakhir pada 2013.
Generasi paling anyar pun dibekali turbo untuk mengikuti standar emisi Eropa. Namun secara keseluruhan, tampilan dari generasi pertama (1991) sampai generasi keempat (2005) yang mendapat 2 kali penyegaran pada 2009 dan 2013 tidak berbuah banyak.
Hal ini bukannya tidak diperhatikan PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI). Namun pada kenyataannya Isuzu tetap sulit mengembangkan Panther, lantaran pemilik jargon “Hanya Rp 44 ribu” di era 90’an ini merupakan produk endemik Indonesia.
Ernando Demily, Direktur Marketing IAMI tidak bicara lugas soal evolusi Panther. Namun ia mengakui, untuk mengembangkan produk baru butuh dukungan prinsipal (Jepang), dan IAMI sebatas berdiskusi memberikan informasi segmen di Indonesia.
“Selama ada peluang, bisnis akan terus berjalan. Kalau ditanya (Panther), kita tetap berusaha bisa hidup. Kalau kita bisa pasti akan terbang lagi,” kata Ernando.
Menyingkap sejarah, awalnya Panther dikembangkan di Jepang dengan kode AUV (Asian Utility Vehicle). Selain Indonesia, juga diproduksi di Filipina dengan nama Isuzu Crosswind. Di Vietnam menggunakan nama Isuzu Hi-Lander dan di India Chevrolet Tavera.
Bisnis
Sepanjang 2016, IAMI mengkonfirmasi akan meluncurkan 10 produk baru. Sebagian besar menyasar segmen komersial, dan sisanya untuk kendaraan penumpang yakni D-MAX dan MU-X. Namun tidak disinggung adakah penyegaran bagi sang ‘Macan Hitam.’
Padahal jika ingin, IAMI dapat melirik Isuzu Crosswind Facelifted yang meluncur Maret 2015 lalu di Filipina. Tampilannya masih mirip dengan Phanter terakhir, hanya revisi di fasia depan, grill silver, bumper depan sewarna bodi, dan body kit untuk varian tertentu.
Mengutip data Gabungan Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), retail sales Panther sepanjang 2015 sebanyak 3.832 unit yang terbagi dalam 5 varian. Model yang menyumbang pejualan paling signifikan ialah versi pick up dengan torehan 2.105 unit.
Sementara versi penumpang tercatat sebesar 1.728 unit. Kontribusi paling besar disumbang dari Panther Touring sebagai kasta tertinggi dengan torehan 699 unit. Sementara sisanya terbagi dengan rata-rata penjualan tiap varian antara 200 sampai 400-an unit.
Source: Dapurpacu.com